Suatu pagi seorang anak yang baru masuk sekolah dasar bertanya kepada ayahnya, "Yah... Ayah. Sex itu apa sih, Yah"
Terperanjat si ayah mendengar pertanyaan si Upik. Terbayang dia tentang arus modern zaman sekarang yang membuat manusia berpikiran terbuka, termasuk anak yang masih kecil.
Sesuai konsep pendidikan seks yang sedang hangat dibicarakan, mulailah si ayah mencari-cari jawaban yang sesuai umur dan harapan anaknya yang ia harapkan tak mau tertinggal dalam arus pendidikan modern.
Maka si ayah pun mulai memberikan jawaban dengan perumpamaan kumbang dan bunga, telur yang yang menetas berudu dan kemudian menjadi katak, hujan serta benih yang berkembang menjadi tunas, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan.
Sebelum mengakhiri semua jawaban itu, si ayah menyelipkan juga kisah percintaan antara ia dan mamanya sejak dari zaman sekolah menengah hingga sampai kelahiran seorang bayi comel yaitu si anak yang bertanya itu.
Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ayah keheranan. "Eh, kenapa, Nak?" si ayah bertanya keheranan. Tetapi si anak masih tetap menangis.
"Jawabanya panjang amat. Terus di mana tempat untuk nulis jawabannya? Ayah aja deh yang nulis jawabannya!!! Hu... hu... hu..." sang anak terus menangis sambil menyerahkan buku latihan Bahasa Ingris yang pada halaman depannya tertulis: